Monday, October 1, 2018

Kisah Perjalanan Sukses Walt Disney



Apakah Anda penggemar kartun Mickey Mouse atau Donald Duck? Pasti Anda sudah tahu kan siapa pendirinya. Ya, pendiri dari rumah produksi Walt Disney adalah Walter Elias Disney atau yang lebih dikenal dengan Walt Disney sendiri. Beliau adalah salah satu tokoh yang memiliki kisah sukses dengan rumah produksi yang dibuatnya. Berbagai jenis animasi yang telah diciptakan berhasil mengambil hati masyarakat dunia dari berbagai kalangan usia.

Kisah sukses seorang tokoh merupakan sebuah cerita yang perlu Anda ketahui untuk dijadikan sebagai pedoman dan contoh tepat menjalani kehidupan. Terkadang kita sebagai manusia merasa sudah gagal melakukan sesuatu yang diinginkan dan pada akhirnya akan menyerah. Padahal seharusnya kita tak boleh putus asa atas apa yang terjadi, justru harus tetap bangkit untuk mengejar impian. Oleh karena itulah, mengetahui kisah sukses dari tokoh-tokoh dunia bisa dijadikan sebagai alternatif untuk membangkitkan semangat.

Walt Disney merupakan salah satu tokoh yang patut Anda contoh. Ingin tahu bagaimana kisah perjalanan hidupnya hingga sukses? Yuk, kita simak bersama uraiannya berikut ini.

Kisah Dibalik Kesuksesan Walt Disney


Walt Disney yang mempunyai nama panjang Walter Elias Disney adalah seorang pria yang lahir di Chicago, Amerika Serikat, pada tanggal 5 Desember 1901. Ia merupakan seorang produser film, sutradara, animator, dan juga pengisi suara dengan kebangsaan Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh berpengaruh dalam industri hiburan pada abad ke 20. Ia juga merupakan seorang pelopor berdirinya Walt Disney Productions bersama Roy O. Disney. Disney sendiri menjadi salah satu produser film paling populer di dunia.

Disney adalah tokoh ternama sebagai seorang produser dari film Showman. Selain itu, ia adalah inovator dalam bidang animasi dan desain untuk taman bermain. Ia bersama dengan anak buahnya menciptakan berbagai karakter yang mendunia, seperti Mickey Mouse yang suaranya juga diisi oleh Disney sendiri. Ia pun telah memenangkan puluhan Academy Award dan Emmy Awards.

Disney bersama dengan keempat saudaranya yang bernama Herbert, Raymond, Roy, dan Ruth mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari ayahnya sendiri, yakni dengan menjadi buruh upahan yang harus bekerja di wilayah perladangan di Missouri. Ayahnya tersebut mempunyai sifat yang keras dan pemarah, sehingga membuat kedua kakaknya memutuskan untuk melarikan diri dari rumah. Di tengah rasa kesepian dan kesibukan pekerjaannya, Disney melewati waktu dengan menciptakan teman-teman khayalan yang ia tuangkan dalam kertas.

Saat usianya beranjak 8 tahun, ayahnya juga menyuruhnya untuk bekerja menjajakan koran, permen, dan minuman di kereta api. Sedangkan hasil gambarannya tersebut mulai ia jual pada teman dan para tetangganya. Karena uang saku yang cukup minim, ia pun tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk pergi ke taman hiburan di dekat rumahnya. Taman hiburan inilah yang menjadi salah satu impian besar yang diinginkan Disney di masa depannya.

Pada awal tahun 1920, Disney mulai membuat dan memasarkan animasi kartun pertama yang dia buat sendiri dengan menggunakan metode penggabungan gerak dan animasi. Ia pun mulai mendirikan sebuah perusahaan dengan nama Laugh-O-Gram Films. Karena ia tidak mempunyai banyak pengalaman, hal inilah yang membuat dirinya dirugikan beberapa kliennya sehingga perusahaannya itu mengalami kebangkrutan.

Kemudian di tahun 1923, dengan modal uang sebesar 40 dollar di sakunya, Disney mulai membeli seperangkat alat untuk menggambar dan ketika semua animasi yang dibuatnya sudah jadi, ia pergi dari Kansas City ke Hollywood. Sementara saudara laki-lakinya, Roy yang ada di Californua, memberikan bantuan uang sebesar 250 dollar. Setelah berhasil mengumpulkan modal sebanyak 500 dollar, mereka mendirikan stand kamera di sebuah garasi milik pamannya. Tak lama waktu berselang, mereka menerima pesanan dari kota New York untuk sebuah proyek bernama Alice Comedy atau yang dikenal dengan Alice in Wonderland.

Baca juga kisah my little pony disini.

No comments:

Post a Comment